Wage Rudolf Supratman

Wage Rudolf Supratman: Pencipta Lagu Nasional Indonesia Raya

Wage Rudolf Supratman adalah pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Lagu yang ia ciptakan tidak hanya menjadi simbol persatuan bangsa, tetapi juga membakar semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Sebagai seorang musisi, jurnalis, dan nasionalis sejati, Wage Rudolf Supratman menggunakan musik sebagai alat perjuangan. Ia menyadari bahwa melalui lagu, semangat nasionalisme dapat ditanamkan dalam jiwa rakyat Indonesia, yang saat itu masih berada di bawah penjajahan Belanda.

Masa Kecil dan Pendidikan Wage Rudolf Supratman

Kisah Perjuangan Wage Rudolf Soepratman Pencipta Lagu Indonesia Raya, Ini Isi Pesan Terakhirnya - Halaman all - Bangkapos.com

Wage Rudolf Supratman lahir pada 9 Maret 1903 di Purworejo, Jawa Tengah. Ia berasal dari biografi keluarga sederhana yang memiliki latar belakang militer, karena ayahnya adalah seorang serdadu KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda).

Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap musik. Pada usia enam tahun, ia mulai belajar bermain biola dan membaca notasi musik. Pendidikan dasarnya ditempuh di Sekolah Dasar Eropa (ELS) di Makassar, karena keluarganya pindah ke Sulawesi Selatan.

Saat remaja, Wage Rudolf Supratman melanjutkan pendidikannya di Normal School di Makassar, tempat ia semakin mendalami musik dan bahasa Belanda.

Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarganya, ia tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Meski begitu, kecintaannya pada musik tidak pernah pudar. Ia terus belajar secara otodidak dan mulai menciptakan berbagai komposisi musik.

Perjalanan Wage Rudolf Supratman sebagai Musisi dan Jurnalis

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Wage Rudolf Supratman bekerja sebagai jurnalis di beberapa surat kabar nasionalis. Sebagai seorang jurnalis, ia sering menulis tentang ketidakadilan yang dilakukan oleh Belanda terhadap rakyat Indonesia.

Selain itu, ia tetap aktif sebagai pemusik dan mulai mengenal tokoh-tokoh pergerakan nasional, seperti Soekarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara. Dari mereka, ia semakin memahami pentingnya persatuan bangsa dan semangat nasionalisme.

1. Menciptakan Lagu “Indonesia Raya”

Pada tahun 1928, Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda sedang dipersiapkan. Wage Rudolf Supratman yang saat itu sudah dikenal sebagai musisi, ingin berkontribusi dalam pergerakan nasional dengan menciptakan lagu yang dapat membangkitkan semangat persatuan dan perjuangan rakyat Indonesia.

Akhirnya, ia menciptakan “Indonesia Raya”, lagu yang mengandung makna persatuan, kebangkitan, dan kemerdekaan.

Pada 28 Oktober 1928, di Kongres Pemuda II, Wage Rudolf Supratman memperkenalkan lagu “Indonesia Raya” dengan memainkan biolanya tanpa lirik, karena saat itu pemerintah kolonial melarang lagu-lagu yang bernuansa nasionalisme.

Meskipun hanya dimainkan dengan biola, lagu ini langsung mendapat sambutan luar biasa dari para pemuda yang hadir. Lagu “Indonesia Raya” kemudian dijadikan lagu kebangsaan Indonesia, yang terus dinyanyikan dalam berbagai pertemuan pergerakan nasional.

2. Lagu yang Dilarang oleh Belanda

Belanda menyadari bahwa “Indonesia Raya” menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia. Lagu ini mulai dinyanyikan secara luas oleh masyarakat, baik dalam pertemuan-pertemuan politik maupun acara budaya.

Pemerintah kolonial segera melarang penyebaran dan penyanyian lagu ini, serta mengawasi pergerakan Wage Rudolf Supratman. Namun, semangat perjuangan tidak bisa dihentikan begitu saja.

Banyak pemuda menyalin dan menyebarkan lirik “Indonesia Raya” secara diam-diam, bahkan mengajarkannya di sekolah-sekolah wdbos dan organisasi kepemudaan.

3. Pengorbanan dalam Perjuangan

Kisah Pilu Akhir Hayat WR Supratman Dalam 120 Menit - ANTARA News Riau - Berita Terkini Riau Pekanbaru

Karena aktivitasnya dalam dunia musik dan jurnalisme yang bersifat nasionalis, Wage Rudolf Supratman terus diawasi dan diintimidasi oleh Belanda.

Pada tahun 1938, ia ditangkap oleh pemerintah kolonial dan dijebloskan ke penjara. Kondisi kesehatannya semakin memburuk akibat perlakuan keras yang ia terima selama dalam tahanan.

Akhirnya, pada 17 Agustus 1938, WR Supratman wafat dalam usia 35 tahun, lima tahun sebelum Indonesia merdeka. Meskipun ia tidak sempat menyaksikan kemerdekaan Indonesia, lagunya menjadi simbol kemenangan bagi bangsa ini pada 17 Agustus 1945.

Makna Lagu “Indonesia Raya”

Lagu “Indonesia Raya” bukan sekadar lagu kebangsaan, tetapi juga simbol kebangkitan dan persatuan bangsa Indonesia.

Liriknya mencerminkan harapan dan cita-cita untuk membangun Indonesia yang merdeka, bersatu, dan sejahtera. Lagu ini mengajarkan bahwa kemerdekaan harus diperjuangkan dengan semangat dan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan oleh Wage Rudolf Supratman.

Fakta Menarik tentang Wage Rudolf Supratman

  • Belajar musik secara otodidak dan menjadi musisi tanpa pendidikan formal dalam bidang musik.
  • Menjadi jurnalis yang aktif menulis tentang perjuangan nasional.
  • Menciptakan “Indonesia Raya” sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
  • Memainkan lagu “Indonesia Raya” pertama kali di Kongres Pemuda II dengan biola, tanpa lirik, untuk menghindari sensor Belanda.
  • Dilarang dan diawasi oleh pemerintah Belanda karena lagunya membangkitkan semangat kemerdekaan.
  • Meninggal dalam usia 35 tahun akibat tekanan dan perlakuan keras dari penjajah.

Warisan Wage Rudolf Supratman bagi Indonesia

Sebagai seorang pahlawan nasional, Wage Rudolf Supratman meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.

  • “Indonesia Raya” menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang terus dinyanyikan dalam upacara kenegaraan dan acara resmi.
  • Namanya diabadikan sebagai nama jalan di berbagai kota di Indonesia.
  • Jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Surabaya sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya.
  • Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1971 atas kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan melalui musik.

Kesimpulan

Wage Rudolf Supratman adalah pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan pahlawan nasional yang berjuang melalui musik. Dengan semangat dan kecintaannya terhadap tanah air, ia menciptakan lagu yang membakar semangat nasionalisme rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan.

Meskipun ia wafat sebelum menyaksikan kemerdekaan Indonesia, lagunya tetap hidup dan menjadi simbol perjuangan serta persatuan bangsa.

Sebagai generasi penerus, kita harus terus menghargai jasa-jasa Wage Rudolf Supratman dengan menjaga persatuan, semangat nasionalisme, dan mencintai Indonesia sepenuh hati.

Kamu harus tahu juga pahlawan Indonesia lainnya: Moewardi: Dokter dan Pahlawan Nasional

Author

More From Author

Tentang Genoa

Tentang Genoa: Kota Pelabuhan Bersejarah di Italia

Matcha

Matcha Tea: Japan’s Finely Ground Green Gold