Tanjung Lesung Banten: Wisata Pantai Kekinian Keluarga Latoto

Semuanya bermula dari percakapan sederhana: “Libur akhir pekan ini kita ke mana, ya?” Saya dan pasangan sudah jenuh dengan suasana kota. Anak-anak juga butuh waktu lepas dari gadget dan hiruk-pikuk rutinitas. Tadinya saya sempat terpikir untuk ke Bandung atau Puncak lagi, tapi mendadak muncul ide: “Gimana kalau ke pantai?” Langsung saya buka peta, dan muncullah satu nama yang sudah lama saya dengar tapi belum pernah benar-benar kami kunjungi: Tanjung Lesung, Banten. Katanya, tempat ini adalah Bali-nya Banten. Dan setelah kami ke sana, saya bisa bilang: julukan itu nggak berlebihan.

Menuju Tanjung Lesung: Perjalanan yang Seru dari Awal

Tanjung Lesung

Kami berangkat dari Jakarta pukul 6 pagi. Dengan rute tol Serang–Panimbang yang sebagian sudah selesai, perjalanan ke Tanjung Lesung sekarang jauh lebih cepat dibanding beberapa tahun lalu. Total waktu tempuh kami sekitar 4–5 jam, dengan beberapa kali istirahat untuk sarapan dan ke toilet.

Sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan sawah hijau, gunung kecil di kejauhan, dan desa-desa yang membuat hati jadi adem. Anak-anak pun semangat karena ini pertama kalinya mereka melihat “pantai sesungguhnya”, bukan kolam buatan.

Begitu mendekati kawasan Tanjung Lesung, saya langsung merasakan hawa liburan yang sesungguhnya: langit biru bersih, jalanan lengang, dan udara khas pesisir yang menyegarkan.

Sekilas Tentang Tanjung Lesung

Tanjung Lesung terletak di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pantai ini menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dikembangkan untuk mendorong pariwisata dan investasi di Banten. Jadi jangan heran kalau kamu akan melihat infrastruktur yang sedang berkembang dan resort yang tertata rapi.

Yang menarik, meskipun termasuk kawasan KEK, pantai-pantai di sini tetap alami dan tidak ramai sesak seperti pantai-pantai lain yang sudah terlalu komersial. Cocok banget buat keluarga yang ingin healing tanpa ribet.

Pengalaman Pertama Menginjak Pasir Putih Tanjung Lesung

Saat kami pertama kali menjejakkan kaki di Pantai Tanjung Lesung, saya benar-benar terpesona. Pasirnya putih lembut, airnya jernih kehijauan, dan anginnya bertiup tenang. Anak-anak langsung buka sandal dan lari ke pinggir air.

Kami menghabiskan waktu dengan:

  • Bermain pasir dan membuat istana mini

  • Mengumpulkan kerang kecil warna-warni

  • Menyusuri pantai sambil cari spot foto terbaik

Pemandangan Gunung Krakatau di kejauhan juga menjadi latar dramatis yang jarang kita temukan di pantai-pantai lain.

Aktivitas Keluarga yang Bisa Dilakukan

Salah satu alasan saya rekomendasikan Tanjung Lesung sebagai tempat liburan keluarga kekinian adalah karena aktivitasnya lengkap, seru, dan aman untuk anak-anak maupun orang dewasa.

1. Snorkeling dan Bermain Kano

Pantai ini punya beberapa spot snorkeling dangkal yang cocok buat anak-anak belajar mengenal bawah laut. Kami menyewa kano dan mendayung ke sisi pantai yang lebih sepi, airnya tenang, dan ada karang kecil yang indah di bawah permukaan.

2. Water Sport Ringan

Tanjung Lesung juga menawarkan aktivitas water sport seperti banana boat, jet ski, dan paddle board. Anak saya yang sulung akhirnya berani naik banana boat untuk pertama kalinya—dan dia ketagihan!

3. Jelajah Sepeda Pantai

Banyak penginapan menyediakan sepeda sewa. Kami menggunakannya sore hari untuk menjelajah pinggiran pantai dan mengunjungi kampung nelayan terdekat. Interaksi dengan penduduk lokal membuat liburan latoto jadi lebih berkesan.

4. Main di Waterpark Mini

Kalau kamu menginap di resort seperti Tanjung Lesung Beach Hotel, ada waterpark mini yang jadi favorit anak-anak. Mereka bisa berenang sambil tetap aman dan diawasi.

Akomodasi Ramah Keluarga: Pilihan Menginap yang Tenang dan Nyaman

Kami menginap di Kalicaa Villa, sebuah villa tropis dengan halaman luas, dapur sendiri, dan akses cepat ke pantai. Rasanya seperti punya rumah liburan sendiri. Fasilitas lengkap, pelayanan ramah, dan suasana malam hari sangat tenang. Anak-anak tidur nyenyak setelah lelah bermain seharian.

Kalau kamu mau lebih praktis, ada juga:

  • Tanjung Lesung Beach Hotel

  • Blue Fish Hotel & Cottage Travel

  • Beberapa pilihan homestay lokal yang murah dan nyaman

Kuncinya, pesan lebih awal kalau kamu datang saat liburan sekolah atau akhir pekan panjang.

Kuliner Laut Segar yang Bikin Ketagihan

Jangan pulang dari Tanjung Lesung tanpa mencoba seafood-nya! Di dekat kawasan pantai ada beberapa warung makan laut yang menyajikan:

  • Ikan bakar bumbu kecap

  • Cumi goreng tepung

  • Udang saus Padang

  • Sambal terasi super pedas khas Banten

Kami makan malam di warung yang menghadap langsung ke pantai. Angin laut, suara ombak, dan ikan bakar panas… rasanya sempurna.

Oh ya, kami juga sempat mampir ke Pasar Ikan Cikole, tempat kamu bisa beli hasil laut segar dan minta dibakar di tempat.

Aspek Edukasi: Belajar dari Alam dan Budaya

Satu hal yang saya kagumi dari Tanjung Lesung adalah adanya elemen edukatif di dalam liburan. Anak-anak jadi lebih kenal:

  • Ekosistem pantai dan laut

  • Kehidupan nelayan tradisional

  • Konservasi terumbu karang dan mangrove

  • Budaya lokal suku Baduy dan Banten Selatan

Kami sempat diajak melihat kegiatan transplantasi karang oleh komunitas lokal. Anak-anak jadi tahu bahwa menjaga laut itu penting, dan tidak semua tempat pantai itu “dibiarkan rusak.”

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal pengembangan kawasan ini dan bagaimana pemerintah mengelola potensi wisatanya, kamu bisa baca juga informasi dari Situs Resmi KEK Tanjung Lesung yang memuat visi jangka panjangnya.

Tips Liburan Keluarga ke Tanjung Lesung

Berikut beberapa tips dari saya supaya pengalaman liburanmu makin maksimal:

  • Bawa sunblock dan topi: cuaca panas bisa cukup menyengat

  • Booking akomodasi lebih awal, terutama di musim liburan

  • Bawa uang tunai secukupnya, karena belum semua tempat menerima kartu

  • Bawa perlengkapan snorkeling sendiri kalau ingin lebih higienis

  • Datang pagi-pagi supaya dapat waktu maksimal di pantai

Dan yang paling penting: simpan gadget saat bersama keluarga. Waktu kami di sana, kami buat kesepakatan bebas HP selama di pantai. Hasilnya? Obrolan lebih banyak, tawa lebih lepas, dan momen lebih berharga.

Apakah Saya Akan Balik Lagi?

Tanpa ragu: iya. Tanjung Lesung buat saya bukan sekadar pantai biasa. Tempat ini punya kombinasi yang pas antara alam, ketenangan, aktivitas keluarga, dan suasana lokal yang hangat. Rasanya seperti Bali di masa lalu—sebelum terlalu padat.

Anak-anak sudah minta jadwal liburan berikutnya ke sini lagi. Dan saya pribadi merasa, tempat seperti ini harus dipopulerkan. Karena Indonesia punya banyak surga tersembunyi, dan Tanjung Lesung adalah salah satunya.

Wisata ke tempat horor yang dulu sempat viral: Lawang Sewu Semarang: Ikon Bersejarah yang Mistis

Author

More From Author

Danish Pastry: Sweet Pastries from Denmark

Lawang Sewu Semarang: Ikon Bersejarah yang Mistis