Bayi Gurita Panggang

Bayi Gurita Panggang: Kuliner Eksotis dan Kontroversi Dingdongtogel

Pertemuan pertama saya dengan Bayi Gurita Panggang bukan di restoran Jepang fancy atau pasar seafood Korea. Tapi justru di sebuah warung kecil semi-modern di Bali, yang menu utamanya nasi liwet fusion. Di bagian pojok menu, tertulis kecil tapi mencolok: “Grilled Baby Octopus – dengan garlic butter sambal matah.

“Lho, bayi gurita bisa dimakan ya?” tanya saya ke chef-nya, sambil setengah serius-setengah shock. Ia hanya mengangguk pelan, “Kalau disiapkan dengan benar, rasanya lebih lembut dari daging ayam muda.”

Dan dari situ, saya tahu: ini akan jadi petualangan kuliner yang gak biasa.

Apa Itu Bayi Gurita Panggang? Kenapa Begitu Banyak yang Tertarik?

Bayi Gurita Panggang

Definisi Dulu, biar Gak Salah Kira

Bayi gurita panggang adalah sajian yang menggunakan gurita muda (biasanya berumur kurang dari 3 bulan atau panjang tubuh di bawah 12 cm), yang dimasak dengan cara dipanggang—di atas bara api, grill elektrik, atau bahkan blowtorch langsung di atas piring.

Biasanya, bayi gurita ini:

  • Diberi marinasi ringan (jeruk nipis, minyak wijen, kecap asin)

  • Dipanggang cepat agar teksturnya tidak karet

  • Disajikan utuh—kepala dan tentakel masih utuh melingkar

  • Ditemani saus khas, mulai dari sambal matah, gochujang, hingga lemon garlic butter

Anekdot: “Kaget Tapi Ketagihan”

Rico, teman saya yang doyan kuliner ekstrem, pernah cerita soal pengalamannya makan bayi gurita panggang di street food market di Seoul. “Awalnya geli. Tapi pas dikunyah… eh, ini kayak perpaduan cumi-cumi dan scallop, tapi lebih juicy. Serius, aku malah nambah,” katanya sambil ketawa. “Tapi ya, tetep… rasa bersalahnya ada dikit sih.”

Dan di sinilah menariknya. Bayi gurita panggang bukan hanya makanan. Tapi juga percakapan.

Rasa, Tekstur, dan Teknik: Apa yang Membuat Bayi Gurita Panggang Spesial?

Tekstur yang Unik

Jika dimasak dengan benar, bayi gurita punya tekstur:

  • Luar garing, dalam kenyal tapi lembut

  • Tidak amis, jika dimarinasi dengan baik

  • Ada sensasi “meletup” dari kantung kepala yang masih utuh

Sebaliknya, kalau overcooked: dia jadi karet. Literally.

Rasa yang Bervariasi Tergantung Bumbu

Bayi gurita itu seperti kanvas kosong—bumbu apapun bisa masuk:

  • Gaya Mediterania: lemon, thyme, dan olive oil

  • Asia Tenggara: kecap manis, bawang putih, sambal

  • Korean-style: gochujang pedas manis dan biji wijen panggang

  • Fusion: garlic butter sambal matah (jujur, ini bikin saya jatuh cinta)

Teknik Memasak

  • Grill Arang Tradisional: memberi aroma asap sedap

  • Sous-vide lalu torching: hasilkan tekstur yang nyaris sempurna

  • Panggang langsung di teppan atau grill pan: praktis, ideal buat street food

Tip dari banyak chef: celupkan bayi gurita dalam air es setelah blansir untuk pertahankan tekstur crunchy luar-lembut dalam. Mirip teknik memasak udang Jepang.

Kontroversi & Etika: Antara Eksotis, Lezat, dan Rasa Bersalah

Oke, mari jujur. Meskipun bayi gurita panggang terasa enak dan menyajikan pengalaman baru, banyak orang merasa… gak nyaman.

Pertama: Soal “Bayi”

Istilah “bayi” di sini bukan sekadar ukuran, tapi usia. Dan itu memicu pertanyaan:

“Kok tega makan makhluk hidup yang bahkan belum sempat tumbuh besar?”

Banyak pecinta hewan menyoroti praktik tangkap paksa bayi gurita dari habitat alaminya—yang bisa merusak ekosistem. Gurita dikenal sebagai makhluk sangat cerdas. Bahkan, beberapa studi membuktikan mereka bisa mengenali wajah manusia, memecahkan puzzle, dan punya memori jangka panjang.

Kedua: Sustainable atau Tidak?

Organisasi konservasi laut seperti Seafood Watch mengklasifikasikan gurita sebagai seafood yang rentan eksploitasi, terutama karena permintaan meningkat dan metode tangkap yang tidak selektif (trawling, jaring dasar).

Di sisi lain, beberapa chef dan supplier mengklaim mereka hanya mengambil bayi gurita dari tangkapan sampingan (bycatch) atau budidaya yang legal.

Tapi… bukti konkret di lapangan? Masih terbatas.

Anekdot: Dilema di Restoran Fine Dining

Seorang chef fine dining di Jakarta yang saya wawancarai secara off-record berkata, “Banyak tamu minta bayi gurita, apalagi setelah viral di TikTok. Tapi kami harus edukasi juga. Kami cuma pakai dari pemasok yang punya sertifikasi traceable catch. Tapi tetep aja, ada tamu yang batal pesan karena gak sanggup lihat bentuknya.”

Di Mana Bisa Makan Bayi Gurita Panggang di Indonesia?

Karena statusnya yang eksotis dan “Instagrammable”, bayi gurita panggang mulai masuk ke berbagai lini kuliner:

Street Food

  • Pasar Lama, Tangerang: ada stall yang jual tusuk bayi gurita ala Korea seharga Rp 25.000

  • Pik 2 dan Bali: banyak beach club atau night market yang mulai tawarkan versi panggang langsung di depan pelanggan

Restoran

  • Restoran Jepang upscale di Jakarta & Surabaya sering menyajikan bayi gurita sebagai bagian dari platter seafood

  • Restoran fusion di Bali & Yogyakarta menyajikannya dingdongtogel sebagai side dish eksperimental (kadang digabungkan dengan mashed potato truffle, misalnya)

Dine-In x Food Vloggers

Menu ini juga populer karena tampilannya yang “wah” dan cocok dijadikan konten—meletup, berasap, berwarna kontras, dan bisa digigit langsung di kamera. Banyak food vlogger terkenal menjadikan bayi gurita panggang sebagai “click magnet”.

Penutup: Bayi Gurita Panggang, Makanan yang Lebih dari Sekadar Rasa

Kalau kamu tanya, “Apakah bayi gurita panggang enak?”

Jawabannya: iya. Lembut, unik, dan penuh eksplorasi rasa.

Tapi kalau kamu tanya, “Apakah aku akan makan lagi?”

Jawabannya: tergantung. Karena setelah tahu latar belakangnya, rasanya bukan cuma di lidah—tapi juga di kepala.

Di dunia kuliner modern, makanan bukan sekadar konsumsi. Ia juga narasi, refleksi nilai, dan kadang… ujian etika.

Dan bayi gurita panggang adalah simbol sempurna dari kompleksitas itu. Antara rasa penasaran dan rasa bersalah. Antara kenikmatan dan pertanyaan.

Jadi, apakah kamu siap mencicipi?

Atau lebih memilih untuk tidak?

Baca Juga Artikel dari: Ganjang Gejang: Sensasi Kepiting Mentah Korea Gak Cukup Satu!

Baca Juga Konten dengan Artikel dari: Culinary

Author

More From Author

Chefchaouen: Panduan Wisata Lengkap di Kota Biru Maroko

Chefchaouen, Kota Biru yang Bikin Jatuh Cinta: Petualangan Tak Terlupakan di Maroko

Sate Manggarai

Sate Manggarai: Rasa Asli Nusa Tenggara Timur Wajib Dicicipi