Silas Papare

Silas Papare: Pahlawan Papua dan Politisi

Silas Papare adalah pahlawan nasional dari Papua yang berperan penting dalam perjuangan integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai seorang nasionalis, politisi, dan pejuang, ia menolak dominasi Belanda di Papua dan berjuang agar wilayah tersebut menjadi bagian dari Indonesia yang merdeka.

Melalui perjuangan politik, diplomasi, dan pergerakan rakyat, Silas Papare berhasil membangun kesadaran nasional di kalangan masyarakat Papua bahwa masa depan mereka ada dalam NKRI, bukan dalam kekuasaan kolonial Belanda.

Masa Kecil dan Pendidikan Silas Papare

Silas Papare's Intelligence Life - Special Report - magz.tempo.co

Silas Papare lahir pada 18 Desember 1918 di Serui, Papua. Ia tumbuh di lingkungan yang masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda, yang saat itu mengendalikan Papua dengan sistem administrasi yang ketat.

Pendidikan dasarnya ditempuh di sekolah Belanda, tempat ia mulai menyadari bahwa rakyat Papua tidak diperlakukan setara dengan penduduk Eropa. Hal ini membangkitkan kesadaran politiknya sejak usia muda.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke sekolah perawat, dan menjadi biografi seorang tenaga medis. Namun, meskipun bekerja dalam bidang kesehatan, rasa nasionalismenya tetap tumbuh, terutama setelah melihat bagaimana Belanda masih berusaha mempertahankan Papua meskipun Indonesia telah merdeka.

Perjuangan Silas Papare dalam Integrasi Papua ke Indonesia

1. Menolak Pengaruh Belanda di Papua

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda berusaha mempertahankan Papua sebagai bagian dari wilayah mereka. Mereka tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan berusaha menjadikan Papua sebagai koloni baru.

Silas Papare menyadari bahwa kebijakan Belanda ini bertentangan dengan prinsip kemerdekaan. Ia kemudian memimpin perlawanan politik terhadap Belanda dan mulai menggalang dukungan rakyat Papua untuk bergabung dengan Indonesia.

Di saat banyak tokoh Papua yang masih ragu terhadap masa depan politik wilayah mereka. Silas Papare tampil sebagai pemimpin yang berani dan bersuara lantang menentang kolonialisme.

2. Membentuk Gerakan Perlawanan di Papua

Pada tahun 1949, Silas Papare mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian. Partai ini menjadi salah satu wadah utama bagi rakyat Papua yang ingin bergabung dengan Indonesia.

Melalui partai ini, ia menyebarkan kesadaran nasional kepada masyarakat Papua bahwa mereka adalah bagian dari bangsa Indonesia, bukan bagian dari koloni Belanda.

Ia juga bekerja sama dengan tokoh-tokoh nasionalis Indonesia untuk menekan Belanda agar meninggalkan Papua dan mengakui kedaulatan Indonesia di seluruh wilayahnya.

Keberanian dan keteguhannya dalam menyuarakan persatuan dengan Indonesia membuatnya beberapa kali ditangkap dan dipenjara oleh Belanda. Tetapi hal itu tidak membuatnya mundur dari perjuangan.

3. Terlibat dalam Diplomasi Nasional dan Internasional

Kiprah Silas Papare dalam Diplomasi Irian | tempo.co

Perjuangan Silas Papare tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tetapi juga di arena diplomasi internasional.

Pada tahun 1961, Silas Papare menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam Perundingan New York yang membahas nasib Papua antara Indonesia, Belanda, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hasil dari perundingan ini adalah Perjanjian New York tahun 1962, yang menetapkan bahwa Papua akan diserahkan kepada PBB sebelum akhirnya bergabung dengan Indonesia melalui mekanisme Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969.

Silas Papare terus berjuang agar hasil Pepera mencerminkan keinginan rakyat Papua untuk menjadi bagian dari NKRI. Meskipun ada banyak tantangan dan tekanan dari pihak yang ingin Papua tetap di bawah kendali asing.

4. Berperan dalam Pembentukan Komando Mandala

Dalam persiapan operasi militer untuk merebut Papua dari Belanda, Silas Papare turut membantu pembentukan Komando Mandala yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto.

Komando ini bertugas untuk mempersiapkan segala aspek dalam perebutan Papua, baik secara diplomasi maupun militer, yang akhirnya mempercepat proses integrasi Papua ke Indonesia.

Berkat kombinasi diplomasi, politik, dan operasi militer, akhirnya pada 1 Mei 1963, Papua resmi menjadi bagian dari Indonesia, dan Silas Papare menjadi salah satu tokoh yang berjasa dalam proses tersebut.Fakta Menarik tentang Silas Papare

  • Pendiri Partai Kemerdekaan Indonesia Irian, yang menjadi organisasi utama dalam perjuangan integrasi Papua ke Indonesia.
  • Terlibat dalam Perjanjian New York tahun 1962, yang menjadi dasar bagi penggabungan Papua ke Indonesia.
  • Menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam berbagai perundingan dengan Belanda dan PBB mengenai status Papua.
  • Mendukung operasi Komando Mandala yang bertujuan merebut Papua dari Belanda.
  • Namanya diabadikan sebagai nama kapal perang TNI AL (KRI Silas Papare-386) sebagai penghormatan atas jasanya.

Warisan Silas Papare bagi Indonesia

Sebagai seorang pejuang Papua yang nasionalis, Silas Papare meninggalkan banyak warisan fatcai99 yang tetap dikenang hingga hari ini.

  • Menjadi simbol perjuangan integrasi Papua ke dalam NKRI.
  • Menunjukkan bahwa rakyat Papua memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
  • Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1993 atas kontribusinya dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia.
  • Namanya diabadikan di berbagai tempat di Papua, termasuk sekolah, jalan, dan fasilitas umum lainnya.

Kesimpulan

Silas Papare adalah pahlawan nasional dari Papua yang berjuang agar wilayahnya menjadi bagian dari Indonesia. Dengan diplomasi, perlawanan politik, dan kesadaran nasional, ia berperan dalam menolak pengaruh Belanda dan memastikan bahwa Papua tetap berada dalam NKRI.

Perjuangannya menunjukkan bahwa rakyat Papua memiliki peran besar dalam kemerdekaan Indonesia. Dan ia tetap dikenang sebagai tokoh nasional yang berjuang untuk persatuan dan integrasi bangsa.

Berkat kegigihan dan keteguhannya, Papua akhirnya menjadi bagian dari Indonesia. Kisahnya mengajarkan bahwa nasionalisme harus diperjuangkan dengan kerja keras, kesabaran, dan semangat pantang menyerah.

Sebagai generasi penerus, kita harus meneladani semangatnya dalam menjaga kesatuan Indonesia dan membangun Papua sebagai bagian integral dari bangsa yang lebih maju dan berdaulat.

Baca juga artikel berikut: Johannes Latuharhary: Pejuang Maluku dalam Kemerdekaan

Author

More From Author

Minestrone

Minestrone: Italy’s Hearty Vegetable Soup

English Breakfast: A Full Breakfast Tradition from the UK