DeLoano Glamping

DeLoano Glamping: Staycation di Alam Bebas Purworejo

Kehidupan di kota itu melelahkan, ya. Bunyi klakson, deadline tak berkesudahan, dan sinyal WhatsApp yang seolah tak pernah diam. Makanya, saya mulai mencari pelarian. Tapi bukan yang sekadar jalan-jalan ke mall atau staycation di hotel dengan kolam renang yang sama. Saya ingin sesuatu yang lebih… alami, segar, dan tenang. Itulah saat saya menemukan DeLoano Glamping.

Letaknya di Purworejo, Jawa Tengah, bukan jauh dari Magelang dan hanya sekitar dua jam dari Yogyakarta. Begitu saya lihat fotonya—tenda-tenda putih dengan latar hutan pinus dan langit yang bersih—saya tahu, ini tempat yang saya cari.

Dan saya tidak salah. DeLoano bukan cuma tempat tidur di alam terbuka. Ini adalah pengalaman.

Apa Itu DeLoano Glamping?

DeLoano Glamping

DeLoano Glamping adalah singkatan dari “Glamorous Camping” yang berada di kawasan Loano, Purworejo, di bawah pengelolaan Perhutani dan Badan Otorita Borobudur (BOB). Tempat ini dibangun untuk menunjang pariwisata di kawasan Borobudur Highland, dan sejak awal memang ditujukan untuk memberikan pengalaman berkemah dengan kenyamanan ala hotel bintang tiga.

Jadi jangan bayangkan kamu harus gelar matras atau cari kayu bakar. Di sini:

  • Tidur di atas kasur empuk

  • Tenda sudah lengkap dengan lampu, colokan listrik, bahkan kipas angin

  • Ada kamar mandi terpisah, bersih, dengan air panas

  • Sarapan tersedia

  • Plus pemandangan alam yang bikin lupa pekerjaan kantor

DeLoano Glamping ini berdiri di ketinggian sekitar 800 mdpl, jadi suhu udaranya adem, bahkan bisa dingin menusuk saat malam. Tapi justru itu yang saya suka. Sambil rebahan di hammock, mendengarkan suara jangkrik dan angin semilir, rasanya seperti dunia berhenti sejenak.

Lokasi Strategis dan Rute Menuju DeLoano Glamping

Salah satu alasan saya memilih DeLoano Glamping adalah karena lokasinya gampang dijangkau.

Dari Jogja, saya cukup naik motor sekitar 2 jam lewat jalan Magelang—Purworejo. Kalau dari Semarang atau Solo pun relatif dekat. Letaknya tak jauh dari Komplek Candi Borobudur dan kawasan Bukit Menoreh. Jadi cocok juga untuk traveler yang ingin menyambung trip sejarah dan alam sekaligus.

Rute Singkat:
Yogyakarta ➝ Magelang ➝ Loano ➝ DeLoano Glamping
Atau
Yogyakarta ➝ Kulon Progo ➝ Kaligesing ➝ DeLoano

Jangan khawatir soal sinyal atau jalan rusak. Jalanannya sudah bagus dan sinyal seluler aman (buat kamu yang tetap harus kerja dari tenda).

Pengalaman Saya Menginap di DeLoano Glamping

Begitu sampai di lokasi, saya langsung disambut pemandangan barisan tenda putih berbentuk dome di tengah hutan pinus. Ada aroma kayu basah dan tanah yang khas. Udara bersih tanpa polusi. Saya langsung tersenyum—this is it.

Saya check-in di tenda kapasitas dua orang. Interiornya simpel tapi cukup:

  • Tempat tidur spring bed dengan selimut hangat

  • Meja kecil dan gantungan baju

  • Lampu baca dan colokan

  • Air minum galon dan camilan ringan

Malam harinya, saya ikut acara api unggun dan BBQ. Di sinilah asyiknya glamping: bisa ngobrol dengan tamu lain, saling bertukar cerita, dan menikmati langit penuh bintang. Tanpa distraksi, tanpa notifikasi.

Saya juga bangun subuh untuk sunrise hike ringan ke bukit kecil di sekitar glamping. Sinar matahari yang menembus kabut di antara pohon pinus itu… tidak bisa saya lukiskan dengan kata-kata. Harus kamu lihat sendiri.

Fasilitas yang Tersedia di DeLoano

DeLoano Glamping memang bukan hotel mewah, tapi soal fasilitas, dia punya cukup untuk bikin kamu nyaman:

  • Tenda tidur lengkap dengan kasur

  • Toilet dan kamar mandi bersih (air panas tersedia)

  • Ruang makan dan dapur bersama

  • Mushola dan tempat ibadah

  • Hammock dan kursi outdoor

  • Paket api unggun dan BBQ

  • Jalur trekking ringan di sekitar hutan

  • Area outbond untuk group

Buat yang bawa anak, tempat ini juga cocok karena ada ruang terbuka yang aman dan udara segar yang bikin tidur lebih nyenyak.

Dan yang paling penting: tidak ada suara kendaraan, tidak ada asap knalpot. Hanya angin dan burung.

Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan

Selama dua malam menginap di DeLoano Glamping, saya sempat mencoba beberapa kegiatan:

1. Trekking Ringan

Trek sekitar glamping cukup ramah untuk pemula. Bisa ke spot sunrise atau sekadar menyusuri hutan pinus sambil foto-foto.

2. Ngopi di Alam

Kamu bisa bawa alat seduh sendiri, atau minta ke pengelola. Sore hari dengan kopi hitam, duduk di kursi lipat, dan memandang pepohonan itu… healing-nya nyata.

3. BBQ dan Api Unggun

Wajib! Daging, sosis, marshmallow, dan kentang panggang terasa lebih nikmat saat dimasak sendiri di tengah alam. Bonus: kenalan baru dan cerita seru.

4. Bermain Board Game atau Baca Buku

Tanpa gangguan gadget, saya justru bisa menyelesaikan satu novel pendek yang tertunda sejak dua bulan lalu. Saya juga main kartu remi sama tamu lain. Sederhana tapi hangat.

5. Berfoto dan Konten

Tenda dome putih, kabut pagi, dan lampu kuning malam jadi latar Instagramable. Jangan lupa bawa kamera atau HP dengan tripod.

Tips Menginap di DeLoano Glamping

Berikut tips pribadi saya agar pengalaman DeLoano Glamping kamu maksimal:

  1. Booking di weekday untuk suasana lebih sepi dan tenang.

  2. Bawa jaket tebal dan kaos kaki — malamnya bisa sangat dingin.

  3. Siapkan senter pribadi kalau kamu suka jalan malam.

  4. Bawa cemilan dan kopi favorit buat malam-malam sendu.

  5. Matikan HP satu malam saja. Rasakan alam tanpa distraksi digital.

  6. Jangan terburu-buru pulang. Nikmati pagi yang hening dan kabut yang turun perlahan.

Cocok untuk Siapa?

  • Pasangan yang ingin staycation romantis di alam terbuka

  • Keluarga kecil yang ingin anak-anak mengenal alam

  • Solo travel yang butuh ruang untuk refleksi

  • Teman kantor yang cari lokasi outbond dan healing

Pokoknya buat siapa pun yang ingin koneksi dengan alam dan diri sendiri. Tanpa harus kehilangan kenyamanan dasar seperti kasur empuk dan air hangat.

Harga dan Paket Menginap di DeLoano Glamping

Harga bisa berubah, tapi saat saya menginap, kisaran harganya adalah:

  • Weekday (2 orang): Rp450.000–Rp500.000/malam

  • Weekend: Rp550.000–Rp650.000/malam

  • Paket grup/family (4–6 orang): tersedia dengan diskon

Sudah termasuk:

  • Sarapan

  • Peralatan tidur lengkap

  • Akses kamar mandi

  • Fasilitas outdoor

  • BBQ bisa request (berbayar)

Kalau dibandingkan dengan hotel atau vila yang menawarkan “kembali ke alam,” DeLoano Glamping menurut saya worth it banget.

Mengapa DeLoano Glamping Layak Dikunjungi?

  • Lokasi asri dan mudah dijangkau

  • Udara segar dan tenang

  • Glamping yang nyaman dan aman

  • Cocok untuk semua usia

  • Bisa jadi tempat refleksi atau kumpul

Dan yang penting, tempat ini bukan tempat wisata massal yang ramai dan ribut. Rasanya tetap personal dan damai.

Kesimpulan: Pulang dengan Pikiran Lebih Tenang

Saya datang ke DeLoano Glamping dengan kepala penuh deadline. Saya pulang dengan hati lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan tubuh lebih segar. Kadang, yang kita butuhkan hanyalah duduk diam di tengah hutan, mendengarkan alam berbicara.

DeLoano bukan hanya soal glamping, tapi soal pulang ke diri sendiri. Dan menurut saya, itu pengalaman yang lebih berharga dari sekadar liburan biasa.

Kunjungi juga: Gedung Sate Bandung: Arsitektur Watitoto Unik dan Sejarah Kota

Author

More From Author

Karimun Jawa

Karimun Jawa: Surga Tropis Serba Bisa Semua Dingdongtogel

Canaima National Park: Surga Tersembunyi Venezuela

Canaima National Park: Surga Tersembunyi di Venezuela yang Wajib Dikunjungi Petualang